Minggu, April 05, 2009

Hati-hati!

Tertipu produk dari Deverse, Medan fair lt. 1

Kejadian ini baru saya alami tadi siang di Plaza Medan Fair. Siang tadi saya jalan-jalan bersama teman sekantor saya, makan bersama lalu belanja. Ketika acara selesai, saya pamit pulang dan kebetulan saya kebelet buang air kecil maka saya mencari kamar mandi terdekat. Saya singgah di ATM terdekat untuk menarik uang sebanyak Rp. 1.500.000,- (satu setengah juta rupiah) untuk pegang-pegang hari esok setelah itu baru ke kamar mandi. Karena kamar mandi lt. 3 ramai sekali dan saya sudah tidak tahan lagi maka saya mencari kamar mandi yang di lt. 1. Sesaat setelah keluar dari kamar mandi saya bertemu dengan seorang SPG yang langsung memberikan saya sekotak bungkusan kado, yang saya sendiri tidak tahu apa isi di dalamnya. Dia memberikan kado itu sambil mengajak saya masuk ke dalam tokonya untuk membantunya mengisi formulir data diri (katanya sebagai tanda bukti kepada atasannya bahwa bungkusan kado itu memang diberikan kepada customer).
Saya masuk dan dipersilahkan duduk dengan ramah. Awalnya saya memang hanya diminta untuk mengisi data di formulir yang tersedia dan SPG itu menjelaskan bahwa toko mereka sedang melakukan promosi dan saya diberikan hadiah secara cuma-cuma. Setelah saya mengisi data lalu SPG tersebut kembali menawarkan saya hadiah lainnya yaitu menarik undian yang telah disediakan secara cuma-cuma. Saya diberikan 5 pilihan kertas dan saya diminta untuk menarik salah satunya. Saya pun mengikuti permintaanya. Saya menarik 1 pilihan kertas lalu saya diminta untuk membukanya (saya masih belum mengerti jalur penipuan yang dilakukan), saya kembali mengikuti permintaan si-SPG. Dan dengan terkejutnya saya dibuat mereka bahwa saya mendapatkan 3 logo gambar hadiah sekaligus yang terdiri dari penyegar ruangan, dispenser air, dan pelangsing tenaga listrik yang katanya bernilai total Rp. 11.750.000,-. SPG-SPG yang lain langsung memberikan selamat kepada saya dan menyalami saya dengan ceria. Mereka terus memuji keberuntungan saya dan meminta saya meneraktir mereka jika hadiah memang benar-benar seperti logo yang tercantum di kertas undian yang tadi saya buka akan menjadi milik saya. Salah satu SPG mengatakan pada saya bahwa dia harus mengecek dulu ke pusat apakah benar nomor seri undian yang tadi saya buka itu benar adanya. Saya diminta menunggu sesaat sambil ditemani ngobrol oleh SPG yang lain. Di situ hati saya sudah tidak enak karena SPG yang lain terus-terus mengajak ngobrol tentang privacy keuangan saya misalnya: saya menabung di bank mana dan berapa point yang saya miliki atau jenis handphone dan rumah yang saya miliki. Ketika saya bertanya kenapa dia bertanya demikian alasanya karena toko Deverse bekerjasama dengan merchant VISA dan Mastercard dengan keuntungan dimana siapa pemegang kartu yang bekerjasama dengan kedua mercant tersebut akan mendapatkan kemudahan dimana pajak hadiah yang saya terima nanti akan ditanggung oleh bank-bank yang bekerjasama dengan kedua merchant tersebut.
Setelah beberapa saat kemudian SPG yang tadi kembali dan menyalami saya kembali sambil berkata bahwa saya memang sangat beruntung dan benar bahwa ketiga jenis hadiah yang tertera pada logo memang benar boleh saya bawa pulang. Saya diminta memberikan KTP lalu dia mengisi formulir lain. Dia terus menyakinkan saya bahwa sudah banyak yang menang, dia pun memperlihatkan kepada saya foto-foto pemenang yang dimaksud beserta faktur penerimaan barang yang dimaksud.
SPG itu menjelaskan bahwa saya terpilih menjadi duta Deverse dan mereka akan segera melakukan launcing produk di SUN Plaza bulan Juni nanti. Nah, anehnya SPG itu mengatakan bahwa hadiah-hadiah yang tadi tertera di undian hanya dapat diambil pada saat launcing produk di SUN Plaza Juni nanti. Saya juga boleh menukarkan hadiah yang peroleh dengan produk lain yang totalnya sama. SPG itu menawarkan saya bermacam-macam produk lalu saya berpikir bahwa hadiah yang dapat itu susah untuk dijual karena tidak begitu banyak orang yang butuh lalu saya terpikir untuk menukarnya dengan handphone Nokia E91 dan lemari es. Ngomong-punya-ngomong saya kemudian di minta menyerahkan uang Rp. 1.000.000,- sebagai tanda jadi dan uang tersebut akan dikembalikan kepada saya pada saat launcing produk nanti dan sebagai gantinya pada saat launcing saya harus membeli minimal satu jenis produk Deverse apa saja lalu sisa uang akan dikembalikan utuh. Saya bilang saya tidak punya uang, tapi mereka tidak percaya. Mereka minta saya menarik uang dahulu di ATM. Saya bilang saya bisa pergi sendiri tapi anehnya SPG-nya meminta temannya ikut menemani saya mengambil uang di ATM. Saya menolah dong dan mengatakan bahwa saya tidak terbiasa mengambil uang dengan ditemani orang yang tidak saya kenal sebelumnya. Lalu mereka berusaha maklum sambil mencari cara lain utnuk membujuk saya. Mereka menanyakan apakah saya memiliki uang cash atau saya mau kartu ATM saya digesek di dalam toko itu saja. Saya kembali menolak dan mengatakan saya tidak memiliki uang cash sebanyak itu. SPG it uterus merayu saya sambil terus menjelaskan kelebihan saya jika memakai produk Deverse, seperti misalnya saya akan menadapatkan kesempatan untuk diundi kembali dan akan diberangkatkan di Bali dan Batam yang mana semua akomodasi seperti tiket dan semacamnya ditanggung, uang belanja setiap bulan Rp. 500.000,- dan lainnya. Akhirnya saya kembali diminta menandatangani formulir yang sama sekali saya tidak diberiathukan jelas apa fungsinya dan saya seperti terhipnotis dan saya mau saya. Saya kembali diminta memikirkan kembali kesempatan emas ini dan lagi-lagi saya terbius dengan mulut manis si SPG dan saya pun memberikan uang sebesar Rp. 1.000.000,- dan setengah sadar saya masih bertanya bila saya mau batal gimana? SPG yang lain bilang, ‘oh nanti saya Tanya kembali kepada pusat, gimana?’ sambil berlalu membawa uang Rp. 1.000.000,- saya ke satu ruangan kecil yang lain. Saya lalu diajak ngobrol oleh SPG yang tadi menarik saya masuk lalu saya mulai sadar akan kebodohan saya ketika saya memperhatikan dengan detail hadiah barang yang saya terima. Kalau menurut perhitungan saya, total hadiah jika dirupiahkan tidak sebesar daripada yang tadi dijelaskan oleh SPG itu. Saya pun berontak dan minta uang saya kembali. SPG itu panic lalu mencari temannya untuk meminta tolong membujuk saya. Saya tetap ngotot tidak mau bernegosiasi dan mendengar penjelas mereka lagi dan tetap mau uang satu juta saya kembali, utuh titik. SPG-SPG itu heran kenapa saya berubah pikiran lalu membujuk saya kembali. Pembicaraan berlangsung alot dan panas, SPG yang lain sengaja memasang musik keras supaya customer lain tidak mendengar bahwa saya sudah merasa tertipu. SPG itu pamit untuk menelepon pusat dan menanyakan gimana kalau customer batal dan mau berhenti. Saya menunggu beberapa menit lalu saya mendapat kabar bahwa saya tidak dapat menarik uang saya karena saya telah meneken kontrak. Saya kontan marah karena sejak awal saya tidak dijelaskan tentang formulir yang saya tandatangani tadi adalah kontrak dan saya pun tidak dijelaskan apa sanksi jika saya membatalkan kontrak yang mereka maksud. Saya ngotot dan marah-marah. “Saya tidak mau tau, yang saya mau uang saya kembali dengan utuh,” begitu kata saya dengan nada tinggi. ‘Kesal sekali saya ditipu,’ kata saya dalam hati. Mereka kembali mencoba mencari jalan keluar lain. Mereka kembali menelepon pusat lalu memberikan alternative lain yang sama tidak enaknya, uang saya hanya akan kembali 50% (Rp. 500.000,-) dan sisanya dalam bentuk barang. Ini sama saja saya rugi. “Saya tidak mau. Saya tidak eprlu barang saya mau uang saya,” kata saya naik tensi. Mereka pun ngotot tidak bisa dengan alasan saya telah meneken kontrak. Karena melihat saya jerit-jerit dan mengganggu SPG lain dalam menarik mangsa baru, maka mereka kembali menelepon pusat dan saya memaksa untuk bicara dengan orang pusat yang dimaksud. Awalnya saya ngomong baik-baik namun tidak juga mendapatkan jawaban yang memuaskan, malah saya diminta datang ke kantor mereka yang ada di jalan Timor 147 Medan utnuk bertemu dengan manajernya. Saya bersikukuh tidak mau menemui siapa-siapa dan tidak ada urusan dengan manajer tapi saat ini saya hanya minta uang saya kembali. Tapi akhirnya saya tidak mendapatkan apa yang saya mau karena jika saya menolah alternative kedua yang dia tawarkan saya malah tidak akan mendapatkan apapun. Jadi akhirnya saya hanya bisa menelan ludah melihat uang saya kembali Rp. 500.000,- sisanya saya menenteng pulang produk Deverse yang tadi dijanjikan yaitu belender merk U-Rolux. Saya menyesal telah mau mengikuti si-SPG dan saya menyesal sekali telah menyerahkan uang Rp. 1.000.000,- saya kepada mereka. Dan saya pesankan kepada pengunjung Plaza Medan Fair lainnya agar berhati-hati dengan penipuan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Walaupun si SPG bilang ini bukan penipuan dan saya dapat dituntut karena telah mencemarkan nama baik mereka tapi saya kembalikan kepada pembaca surat kabar, Analisa. Silahkan pembaca kaji dan nilai sendiri apakah mereka termasuk telah melakukan penipuan atau tidak. Saya terima kalau pihak Deverse mau menuntut saya melalui jalur hukum karena saya merasa benar dan malah kehilanggan uang Rp. 500.000,- dan harus menerima secara paksa barang yang tidak sesuai dengan hadiah yang saya terima saat pengundian.

Tidak ada komentar: