Akhirnya beberapa hari lagi aku akan mengakhiri bulan September. Hehmm.. bulan ini ada beberapa cerita yang pengen aku update ke kalian.
1. Tanggal 05 September is my Yudicium day. Hari di mana aku mempertanggungjawabkan semua ilmu yang aku terima selama 4 tahun kuliah. Setelah sidang saat itu aku baru resmi menyandang gelar Sarjana Ekonomi dan tercatat sebagai alumnus Universitas Dharmawangsa. Sekarang di belakang nama aku sudah dilekati embel-embel gelar SE. hahaha… sombong. Papa pasti sangat bangga kalau dia masih hidup. Dia boleh bangga karna akhirnya anak terakhirnya dan merupakan satu-satunya anaknya yang memperoleh gelar Sarjana. Setidaknya itu lah usahaku untuk memperbaiki image keluargaku. Aku ingin membanggakan mereka karna aku memang patut dibanggakan. Dari sekian cerita buruk aku ingin mencatat suatu cerita baik di sana. Dan tanggal 5 ini menjawab semuanya. Ini salah satu usahaku agar Papa bisa tenang di sana, tapi aku janji bukan menjadi usaha terakhir aku untuk terus membuat Papa hidup tenang.
Sebelumnya aku sudah pernah bilang sama Papa bahwa aku akan menjaga diriku, hidup sebaik-baiknya, cukup makan dan pakaian, tidur di tempat yang layak dan yang paling penting aku harus sukses. Aku rasa tidak terlalu muluk-muluk janji seperti itu kepadanya. Aku tau Papa tidak menuntut banyak dariku dan anak-anaknya yang lain. Dia selalu mendidik dengan sangat sederhana menurutku. Papa bukan tipe yang suka menuntut atau mematok cita-cita yang tinggi sama seperti Mama. Mereka adalah orang tua yang mendidik dengan segala kesederhanaan mereka, membiarkan anak-anaknya tumbuh dan mencari sendiri apa yang menjadi keinginan anak-anaknya sampai akhirnya kadang kebebasan yang diberikan itu tanpa control yang jelas. Anak-anaknya sering kehilangan jati diri karna tidak pernah mendapat bimbingan di mana seharusnya dia mencari keinginan yang baik.
Baik atau buruknya mereka, tetap mereka adalah orangtuaku. Aku bahkan berdoa kepada Tuhan mudah-mudahan Dia memberikan aku kesempatan sekali lagi untuk menajdi anak dari kedua orangtuaku yang sekarang, agar apa yang belum sempat aku lakukan untuk membalas kasih sayang mereka dapat aku balas di kemudian hari.
2. Tanggal 17th until 22th Sept is my long day for holiday.
Aku benar-benar menepati janjiku untuk pulang 2x ke Medan. Kali ini tidak untuk menikmati holiday seperti yang telah di plan sebelumnya. Tapi untuk sembahyang 49 hari Papa. Menemui beberapa teman dan melepas rindu dengan Danie. Cuman, aku tidak merasakan kebahagiaan sebagaimana biasanya seorang kekasih yang melepas rindu.
Semua perasaan cinta itu disappear dan sekarang hanya menyisakan puing-puing rasa tidak percaya aku kepadanya. Aku sudah menghapus rasa cinta itu dan kembali menutup hatiku untuk suatu kesempatan dan mahluk yang namanya laki-laki. Aku hidup dan bernafas tapi sama sekali tidak ber-asa dan cinta. Hidup di kertas dan frame yang hitam-putih. Tenyata dia juga tidak berhasil mendapatkan cintaku. Tubuh dan fisik boleh saja dimilikinya tapi sama saja jika hatiku kosong. Begitu banyak pertimbangan kenapa aku tidak bisa menyerahkan cintaku kapadanya.
Pekanbaru, 26th of Sept 2009
Jumat, Desember 25, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar