Pernah tidak merasa, hidup tapi seolah mati? Aku sedang merasakannya. Emosi kembali tidak menentu. Up-Down-Up-Down terus menerus. Aku kembali ke cirtumtance dimana aku kembali merasakan hidup di frame yang putih-hitam. Semua seolah sama saja. Kosong. Tidak berwarna dan apa lagi itu namanya jika bukan seperti mati.
Kegagalan ini memang bukan yang pertama tapi sakitnya luar biasa. Mungkin ini tingkat ke-complicatenya lebih berat dari kejadian kegagalan yang pernah aku rasakan dulu. Setiap satu fase kehidupan aku selalu mengahadapi satu step kegagalan. Semakin aku gagal membentuk aku jadi semakin kuat. Tapi dengan demikian aku juga akan balik ke circumtance di mana hidup hanya hitam dan putih.
Aku kembali menjadi orang yang galak, dingin, kaku, tertutup. Aku merasa tidak ada cinta di dunia ini selain cinta orang tua kepada anaknya. Seolah-olah dunia telah ambruk dan menimpa kepalaku sehingga semua yang terlihat hanya pemandangan yang kunang-kunang. Tidak jelas mana yang baik-buruk, dll.
Tuhan itu baik, itu lah yang selalu aku katakan pada diriku agar aku kuat menghadapi semuanya ini. Aku sebenarnya saat ini mengalami kekelaman yang benar-benar tidak dapat digambarkan. Tiba-tiba semua faith yang aku punya dissappear bersama dengan semua cinta yang juga ambruk. Memang terlalu rapuh hubungan ini sehingga sebenarnya aku telah mengantarkan jiwaku untuk masuk ke jurang ke kekelaman itu. Kepercayaan diri dan kepercayaan kepada orang lain yang coba aku bangun kembali setelah kegagalan yang lalu, kini kembali ambruk. Rata sama dengan tanah.
Cobaan apa lagi yang Tuhan berikan kepadaku? Sampai kapan aku jatuh cinta lalu dipermainkan seperti ini? Bunuh saja diriku daripada kamu menempatkan aku di frame putih-hitam dengan semua perbuatan kamu ini.
Pekan,18th of Nop’09.
Jumat, Desember 25, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar