Kamis, Februari 19, 2009

Kadang

i surat yang lain,

"………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……"



Disurat yang kesekian,

"…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya…….."

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.



Disurat terakhir, pagi ini…

"…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………"



Jelita menatap Meisha, dan bercerita,



" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.



Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.



Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….



Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.



Yesterday is a history.
Tomorrow is a mystery.
Today is a gift.
That's why it's called "present".

Jarak Terjauh

arak terjauh di dunia ini bukanlah jarak yang dipisahkan oleh kematian



Jarak terjauh didunia ini adalah kau tepat di depan mataku tapi kau tak pernah tau bahwa aku mencintaimu.....



Jarak terjauh didunia ini bukanlah juga kau di depan mataku tapi tak pernah tau aku mencintaimu, jarak terjauh adalah aku dan kau saling mencintai tapi tak bisa bersama......



Jarak terjauh di dunia ini bukan juga saling mencintai tapi tak bisa bersama, tapi adalah jelas-jelas tak bisa menahan kerinduan yang hebat ini, sama2 menahan rindu tapi seolah tidak mempedulikannya.......



Itulah jarak terjauh di dunia ini..............Smile



Thnx & Rgrds,




Ke pesan Sebelumnya | Ke pesan Selanjutnya | Kembali ke Pesan
ASCII (ASCII)Yunani (ISO-8859-7)Yunani (Windows-1253)Latin-10 (ISO-8859-16)Latin-3 (ISO-8859-3)Latin-6 (ISO-8859-10)Latin-7 (ISO-8859-13)Latin-8 (ISO-8859-14)Latin-9 (ISO-8859-15)Eropa B (850)Eropa B (CP858)Eropa B (HPROMAN8)Eropa B (MACROMAN8)Eropa B (Windows-1252)Armenia (ARMSCII-8)Baltic Rim (ISO-8859-4)Baltic Rim (WINDOWS-1257)Cyrillic (866)Cyrillic (ISO-8859-5)Cyrillic (KOI8-R)Cyrillic (KOI8-RU)Cyrillic (KOI8-T)Cyrillic (KOI8-U)Cyrillic (WINDOWS-1251)Latin-2 (852)Latin-2 (ISO-8859-2)Latin-2 (WINDOWS-1250)Turki (ISO-8859-9)Turki (WINDOWS-1254)Arab (ISO-8859-6,ASMO-708)Arab (WINDOWS-1256)Yahudi (856)Yahudi (862)Yahudi (WINDOWS-1255)China yang Disederhanakan (GB-2312-80)China yang Disederhanakan (GB18030)China yang Disederhanakan (HZ-GB-2312)China yang Disederhanakan (ISO-2022-CN)China yang Disederhanakan (WINDOWS-936)China Trad.-Hong Kong (BIG5-HKSCS)China Tradisional (BIG5)China Tradisional (EUC-TW)Jepang (SHIFT_JIS)Jepang (EUC-JP)Jepang (ISO-2022-JP)Korea (ISO-2022-KR)Korea (EUC-KR)Thai (TIS-620-2533)Thai (WINDOWS-874)Vietnam (TCVN-5712)Vietnam (VISCII)Vietnam (WINDOWS-1258)Unicode (UTF-7)Unicode (UTF-8)Unicode (UTF-16)Unicode (UTF-32)
| Header Lengkap

Cari Email

Ibu... (Renungkan lah ini)

Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakitkan- nya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaan- nya?
Mencaci maki-nya?
Melawan-nya?
Memukul-nya?
Mengacuhkan- nya?
Meninggalkan- nya?
Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian.

Disaat ibumu tidur, cuba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya..tanganny a tak dapat hapuskan airmata mu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan..bayangkan ibumu sudah tiada..apakah kamu cukup membahagiakannya. .apakah kamu pernah berfikir bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya...kirim mesej ini pada semua...itupun kalau kamu sayang ibumu dan mau mengingatkan teman2mu

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more)
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)

SADARILAH bahwa di Dunia ini ga da 1 orang pun yang mau mati demi IBU, tetapi....
Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita…

Selasa, Februari 03, 2009

Putus! Segampang itu?

“Kamu pikir segampang itu?” suatu SMS mampir ke hape seorang wanita yang duduk di depan kmputer. Yang dia kerjakan sekarang bukan mengetik di keypad computer tapi menekan-nekan tuts telepon gengam dengan seribu perasaan gemuruh yang mampir di hatinya.
“Setidaknya kamu kasih solusi dong… bukannya hanya pasrah begini!” suatu SMS yang ketus.
“Aku mesti kasih saran apa sama kamu? Bukannya selama ini kamu selalu mengambil keputusan sendiri? Kenapa saat ini kamu butuh saran aku?” balasan SMS yang tidak kalah pedasnya kembali mampir di hape wanita itu. Wanita itu gerah dia berkali-kali memperbaiki tempat duduknya. Teman kerjanya datang membawa map-map rapi ke meja kerjanya tapi sama sekali tidak mendapatkan perhatiaannya. Perhatiaannya hanya terfokus pada tulisan di layar hape yang telah membakar bulir-bulir emosi dalam hatinya.
“Tega kamu jadi pacar! Setiap ada masalah kapan sih aku bisa andalin kamu?” tegas dan padat.
“Bukannya kamu yang tidak pernah kasih aku kesempatan untuk menyelesaikan masalah kamu?” jawaban yang kurang memuaskan.
Wanita itu meletakkan hapenya setelah sadar deheman teman seruangannya. Itu sindiran halus untuknya dan dia merasa. Setelah menyelesaikan beberapa paragraph surat yang hendak diketik, wanita itu mencuri-curi kesempatan untuk menekan tuts hapenya. Kayaknya dia telah menemukan kata-kata yang tepat untuk dituliskan.
“Selalu hanya itu yang menjadi alasan kamu setiap kali aku nuntut kamu untuk ada di samping aku.” Sebenarnya hal yang sepele. Kurang komunikasi dan kurang perhatiaan. Simple tapi selalu tidak pernah ada jalan keluarnya bila sedang dipeributkan seperti saat ini.
“Kamu yang tidak mau ngerti sama posisi aku. Aku tidak tau mesti jelasin gimana lagi sama kamu. Terus-terusan ini yang kita permasalahkan. Kenapa sih sedikit pun kamu mau tau posisi orang lain?” begitu keluhan yang dibalaskan oleh pria dengan jarak berpuluh-puluh kilometer disana. Entah dengan perasaan yang bagaimana? Apakah sama sedang gundah gulana Durjana atau malah tanpa ekspresi seperti biasa? Wajah tanpa ekspresi yang selalu saja membuat orang penasaran untuk menebak. Namun, selalu saja lebih banyak salahnya daripada benarnya.
“Aku hanya minta kamu ada untuk aku. Temani aku. Hanya itu, apakah itu terlalu berlebihan buat kamu? Mengapa kamu juga tidak mau ngerti posisi aku?” mulai panas dan inilah masalah utamanya. Waktu dan komunikasi.
“Kayaknya hal ini akan semakin melebar jika kita bahas. Aku capek.” Kata pria itu mencoba mengakhiri. Sekiranya ini masih terlalu pagi untuk membahas masalah yang simple itu. Pria itu menatap ke meja kerjanya dan segera menghela nafas berat.
“Tapi aku juga capek!” mengakhiri saat ini tidak akan semudah yang diucapkan dan dibayangkan.
“Bagus kalau kamu masih tau capek. Asal kamu tau bahwa aku lebih capek dari kamu. Sudah capek di luar aku mesti dengar lagi kamu ngomelin hal-hal yang sepele kayak gini. Aku jadi makin malas untuk melanjutkan hubungan ini.” Sekiranya mungkin ini adalah ucapan terakhir yang dapat membunuh lawannya untuk berhenti merengek waktu dan komunikasi untuk sementara. Apa musuh? Kenapa pacar bisa jadi musuh hanya karena tuntutan waktu dan komunikasi? Ups, aku belum menemukan jawabannya. Sorri, aku juga berkali-kali ingin bertanya kepada orang-orang yang mungkin pernah mengalami hal seperti ini. Disaat Anda sekalian sibuk dengan pekerjaan atau pendidikan Anda lalu pasangan Anda merengek untuk diperhatikan dan mengharapkan komunikasi yang akrab, bagaimana reaksi Anda?
“Kenapa sih kamu jadi marah-marah?” suatu reaksi spontan yang pasti diwarnai oleh ketidakpuasan atas balasan SMS barusan.
“Karena aku sudah cukup sabar menghadapi kamu selama ini. Aku yang selalu mengalah untuk kamu tapi kamu selalu saja mengulang-ulang pertengkaran dengan topic yang sama.” Klise menurut aku. Basi! Kenapa selalu saja akan berakhir dengan kata-kata memuakkan seperti ini?
“Baik lah lebih baik kita Putus! Lupakan aku untuk selamanya…”
“Kamu yakin dengan keputusan kamu?”
“Iya, aku yakin.”
“Baiklah jika memang itu mau kamu. terima kasih telah menemani aku dan memberi warna dalam kehidupan aku selama ini, walaupun akhirnya harus meninggalkan kenangan hitam. Terima kasih telah membangun mimpi bersama aku walaupun akhirnya mimpi itu harus aku pendam dalam-dalam. Maaf jika masih banyak mimpi yang belum bisa kita wujudkan bersama.”
‘Baby, aku inginkan putus! Baby aku tidak sanggup lagi denganmu….
Aku ingin begini, kamu ingin begitu… nggak nyambung lagi…
Nggak yambung lagi…
Bete-bete-bete-bete. Ach, basi-basi-basi-basi loh!’ hehehe… kok mirip banget sama lagu Putus-nya Dewiq feat Ipank sih?
Yah begini lah cinta tak selamanya berarti indah atau tak selamanya manis. Ada saatnya datang dan ada saatnya pergi. Jika melepaskan dan melupakan adalah jalan yang terbaik disaat semua tidak lagi dapat diselesaikan maka biarkan saja orang itu pergi. Karena mempertahankannya sama juga tidak akan membuat kamu atau pun dia lebih baik. Jika melepaskan adalah pilihan yang terbaik mungkin semua akan terasa berat di awal perjalanan namun akan semakin ringan setelah di jalani. Sebab, kita tidak akan pernah tau di sepanjang kita menjalani hidup ini, apa yang akan terjadi? Siapa yang akan kita temui? Dan apa yang akan kita peroleh? Satu aja saran aku jika memang Anda memutuskan untuk mencintai Anda juga mesti punya segenap kekuatan untuk kehilanggan suatu hari nanti. Jadi selamat mencintai dan selamat putus aja deh bagi yang sedang putus. Hehehe….

Memaafkan sebuah perbuatan mulia

Memaafkan adalah perbuatan yang mulia namun pasti lebih berat untuk mempraktekkannya daripada hanya sekadar mengatakannya. Memaafkan kadang hanya sekadar lip service yang sama sekali tidak ada fungsinya. Dan kata ‘kamu dimaafkan’ juga akan terasa sangat sulit untuk diucapkan. Setuju tidak?
Aku akan bercerita sedikit pengalaman pribadi aku yang berkaitan dengan Memaafkan dan Dimaafkan.
Nah, pada acara tahun baru yang baru lewat, aku berencana menghabiskan malam yang berbahagia itu bersama sang pacar. Nah, kami segera bertolak dari rumahku menuju rumahnya yang notabenenya selalu ramai dengan abang dan juga pacarnya. Aku pikir malam itu akan dijalani dengan biasa-biasa saja. Beberapa saat kemudian dia ditelepon oleh temannya yang mengatakan bahwa teman-temannya akan datang ke rumahnya untuk mengadakan barbeque di rumahnya dan meminta izin bahwa itu boleh dilakukan di rumahnya. Secara, memang hanya rumah pacar saya lah yang mendukung untuk mengadakan acara seperti itu. Mereka setuju dan terjadinya.
Beberapa saat kemudiaan, segerombolan teman-temannya datang dengan membawa seperangkat alat dan menu barbeque yang diperlukan. Semua berjalan biasa-biasa saja. Aku masih duduk dalam rumah dan menonton televisi bersama abang, calon kakak ipar, dan sepasang teman abangnya yang juga datang untuk meramaikan suasana. Wow, malam itu terasa sangat ramai. Di luar halaman ramai, di dalam rumah juga ramai. Aku masih menikmati menonton TV. Walaupun beberapa teman pacar, yang hadir saat itu, aku kenal tapi aku sangat malas untuk campur dan heboh-hebohan yang lebay bersama mereka. Intinya aku berpikir selama acara belum mulai ngapain aku ikut-ikutan basi-basi yang tidak penting?
Aku sama sekali tidak berniat memposisikan aku sebagai orang asing saat itu. Teman-teman yang mengenal aku terus mengajak aku untuk gabung ngobrol bersama mereka. Aku menolak mereka secara halus dengan mengatakan bahwa aku akan ikut gabung dengan mereka jika acara sudah mulai dan akhirnya mereka mengerti. Tapi yang tidak disangka-sangka pacar aku nyelutuk begini, “Wah, Feranoka kamu seksi banget malam ini. Emang kamu mau kemana? Calana kamu itu loh pendek benar.” Yang diikuti siulan dari teman-temannya yang jadi turut mengoda si-gadis. Si-gadis pun tersipu malu lalu cepat-cepat menutupi kakinya dengan tangan.
Oke, aku yang coba kaji lebih dalam kata-kata pacar aku barusan, sebenarnya itu tidak salah diucapkan seorang laki-laki normal kayak pacarku. Tapi, menjadi salah karena ada aku di situ. Tidak sepantasnya dia mengucapkan kata-kata seperti itu pada gadis yang bernama Feranoka karena secara itu dapat menyinggung perasaan aku (tolong beri komentar jika aku salah dengan statement ini).
Aku berang dia memuji wanita lain di depanku apalagi itu menyinggung soal bentuk tubuh. Aku berani taruhan siapa pun yang mendengarnya akan menilai itu sungguh bukan suatu komentar bercanda yang berkelas. Itu sama saja menghina aku secara terang-terangan yang secara aku duduk di dalam dan ketika pacarku mengatakan itu dia berada di halaman rumah.
Oke it’s so fine… aku masih bisa mengontrol emosi aku dan aku cukup terhibur dengan sungguhan film yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi saat itu. Party must go on.
Masih belum beranjak dari tempat dudukku beberapa menit berselang dan Feranoka pun masuk ke dalam mengajakku basa-basi lalu mengajakku keluar. Aku masih bertahan dan menolaknya halus. Aku merasa aku tidak salah melakukan itu, memang benar aku mengenal Feranoka dan kami pernah sekelas waktu SMP dulu namun kami sudah tidak pernah bertemu selama kurang lebih 7 tahun. Bisa dibayangin tidak bagaimana kakunya aku ketika berjumpa dengan dia walaupun aku sama sekali tidak berniat demikian. Aku kembali menegaskan bahwa aku akan gabung bersama mereka jika memang acara benar-benar telah dimulai.
Feranoka cukup mengerti aku namun celutukan pacarku yang berikut ini sangat mngerahkan aku, “Sudah lah…. Dia memang sangat tertutup punya orangnya. Tidak mau bergaul punya sama orang.” Dan Feranoka hanya bisa berkomentar segan, “Tidak apa-apa kalau dia memang tidak mau gabung. Mungkin dia mau nonton dulu.”
What’s maksud lo? Cukup! Kesabaran aku telah habis. Pacar aku sendiri sungguh menjatuhkan martabat aku (beri komentar juga kalau perasaan aku berlebihan). Apakah aku salah besar kalau memang tidak gabung bersama temannya? (beri komentar objektif atas pertanyaan aku).
Aku kecewa dengan sikap pacar aku. Benar-benar kecewa. Meski aku sudah berusaha untuk tidak menjadi orang asing di situ tapi aku malah menampakkan diri aku memang terasingkan di sana.
Baik lah demi menjaga agar suasana tetap happy, aku mengalah. Aku dengan sikap dewasa keluar menjumpai teman-temannya yang lagi berusaha membuat api buat panggangan. Baru segini doang? Ya ampun, suruh aku gabung cuman buat liatin teman-teman cowoknya yang mencoba untuk meyalakan api di arang. Tidak penting banget kan?(beri komentar utuk urusan yang aku anggap tidak penting ini).
Akhirnya aku duduk sambil basa-basi dengan teman-yang aku semasa SMP-sambil sesekali melihat keberhasilan tim cowoknya membuat api unggun.
Aku yang memang sudah tidak mood mengikuti acara dengan ogah-ogahan. Yang cewek pada sibuk nyiapin bumbu dan menu. Aku bete banget. Aku minta pacar aku untuk mengantarkan aku pulang saja. Secara juga, pacar aku tidak memperhatikan aku di situ. Dia lebih sibuk ikut-ikutan, yang alasannya karena dia adalah tuan rumah (baik lah mohon komentar kalian kalau aku salah mengerutu tentang ini). Dari rumahnya sampai perjalanan pulang ke rumahku, sama sekali aku malas berbicara dengannya.
Semakin dipikir-pikir aku semakin berang. ‘Aku tidak bisa memaafkan dia’, ucapku dalam hati. Dia sangat membuat hatiku sakit. Aku tiba-tiba benci sekali padanya.
Baik lah hari ini tiba lah juga. Tanggal 3, aku berulang tahun. Pagi-pagi aku mengecek hape, begitu banyak SMS ucapan selamat ultha masuk. Namun, tidak ada satu pun dari dia. Siangnya dia datang membawa sebungkusan kue ulang tahun. Aku haru sesaat dia membawa itu dan mengucapkan ulang tahun. Thanks a lot.
Aku jadi kepikiran untuk membawa masalah kemarin-kemarin ke tingkat lanjut. Selain dibayang-bayangin rasa sakit hati yang aku fosir terlalu dramatis dan aku juga ingin menuntaskan semua masalah dengan dia. Aku pengen dengar penjelasan dari dia secara hati ke hati. Aku juga pengin sekali melampiaskan emosi ini padanya. Aku ingin dia tau bahwa maaf saja tidak cukup dan aku ingin dia bisa insaf dan menyadari bahwa setiap orang punya kesensitifan yang berbeda-beda. ‘Bagi kamu itu cuman bercanda tapi tidak bagi aku. Coba kamu berada di posisi aku. Di depan banyak orang aku menghina kamu, bagaimana perasaan kamu?’ begitu lah kira-kira cuplikan pengantar pertengkaran kami.
Tidak tau apakah memang aku merasa berlebihan dengan kesensitifan aku atau apa aku sama sekali tidak bisa terima semua penjelasannya dan terus menyalahkan dirinya. Aku ingin dia tau bahwa dia telah salah mengajakku gabung bersama temannya dan finally aku hanya hadir di sana untuk dihina. Pertengkaran jadi alot kayak ban ketika masing-masing sama sekali tidak mau kalah ketika beragumen. Nada-nada balasan yang semakin tinggi dan semakin menghiasi dinding kamar yang terbuat dari tripleks. Bisa dibayangkan dong kalau ini terjadi di rumah susun. Ya, kayak di sinetron-sinetron gitu para ibu-ibu mengintip dari jendela rumahnya untuk melihat siapa gerangan suami-istri yang sedang bertengkar?
Ini menjadi kacau ketika masalah semakin merembet dan merembet ke segala penjuru mata angin. Semua borok keluar lah sudah. Cukup disayangkan sih, kenapa berkali-kali selalu saja masa lalu yang harus dijadikan senjata untuk membunuhku? Selalu saja ‘rasa sakit hati karena pengkhianatan’ itu yang menjadi satu-satunya senjata ampuh untuk melumpuhkan aku. Aku mengakuinya dan sangat sadar akan kesalahan aku itu. Tapi bukannya ketika aku dan dia berniat memperbaiki semuanya kami sudah berjanji bahwa semua yang berhubungan dengan masa lalu tidak boleh diungkit lagi.
Seperti yang aku bilang di awal ternyata memafkan kadang hanya lip service buat meluntuhkan hati kita. Memaafkan hanya akan lebih mudah ketika diucapkan daripada dipraktekkan. Dan sialnya semua itu benar.
Aku makin emosi dan pengen mengakhiri semuanya. Secara, bagi aku ini sudah keterlaluan. Pertama, aku merasa sudah dikhianti. Kedua, aku merasa dihina. Ketiga, aku merasa pacar aku sudah melakukan wan prestasi terhadap persetujuan kita dulu. Dan tau apa keputusanku….
Aku tidak sadar, setan mana yang memberanikan tanganku untuk mengayun dan mendarat di pipinya. Yang aku sadari saat itu bahwa dia pantas menerimanya. Terlepas dari apa kata orang-orang tentang apa yang telah aku perbuat, aku puas banget! Aku tiba-tiba merasa plong. Dan aku sama sekali tidak mikir apa akibat dari perbuatanku. Memang, efeknya tidak kecil. Sesaat setelah aku menamparnya, dia memegangi pipinya sambil menanggis dan mengatakan aku wanita yang judes dan terlalu keras. Aku telah berani menamparnya walaupun secara aku belum pasti menjadi calon istrinya. Ya, dia perlu tau memang ini lah titik batas kesabaran orang. Kadang seseorang akan melalukan sesuatu hal yang tidak diduga ketika batas kesabarannya telah dicabik-cabik oleh suatu emosi.(kalau memang aku salah dan komentar orang lebih banyak mengatakan bahwa aku kurang cerdas dan emosional, terpaksa aku memang harus berkonsultasi dengan Bapak Jacob Esra).
Dia berdiri dan memang sih tidak melakukan apapun tapi selanjutnya dengan masih menanggis dia mengatakan, “PUTUS!!!!”
Itu lah akhir segalanya. Dia melamparkan sejumlah uang yang pernah kita tabung bersama dan uang-uang itu bertaburan di wajahku. Dan akhirnya dia pulang dengan bermacam-macam perasaan. Sedangkan aku hanya bisa terduduk lemas dan menyadari semua telah sia-sia.
(terima kasih mau memberi komentar mendalam atas pertanyaan-pertayaan di atas. Semua nama dan kondisi hanya rekayasa belaka dan maaf jika ada kesamaan nama, tempat, tanggal, cerita yang ada. Semua hanya fiktif belaka.)

Sebuah Curhatan Cinta

SEBUAH CURHATAN CINTA
Cinta itu lebih sulit untuk dimengerti ketika kamu semakin ingin mengerti dirinya. Cinta akan lari ketika kamu memaksa untuk memilikinya. Cinta akan layu apabila kamu berlebihan dalam memupuknya. Cinta akan membuatmu bermimpi ketika kamu semakin larut dalam perasaanmu. Cinta akan membunuhmu ketika kamu berkorban banyak untuknya.
Tapi, selalu akan ada cinta ketika kamu merasa jenuh. Selalu akan ada cinta yang baru setelah kamu melepaska cinta lainnya. Cinta akan dengan mudah masuk ke dalam hati kamu jika kemu mengundangnya masuk. Cinta akan menyembuhkan hati yang terluka dengan airmata kebahagiaan. Cinta akan menguatkan kamu menghadapi kebencian. Cinta akan melahirkan benih yang baik dan inilah awal kehidupan itu berasal. Dan terakhir selalu ada seseorang untuk mencintai kamu…….