Rabu, Desember 30, 2009

U are important person

Beberapa tahun yang silam,seorang pemuda terpelajar dari semarang
sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang
ibu yang sudah berumur. Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka
terlarut dalam obrolan ringan.
" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.
" Oh... Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore
nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.
" Wouw..... hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiam
sejenak.
" Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang
kedua ya bu?? Bagaimana dengan kakak-adik adik nya??
" Oh ya tentu " si Ibu bercerita :"Anak saya yang ketiga seorang
dokter di Malang, yang keempat Kerja di Perkebunan di Lampung, yang
kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang
bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang."

" Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan
sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.
" terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??"
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,
" anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak". Dia
menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar nak"

Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... kalau ibu agak kecewa ya
dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses
di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani "??

Do you want to know the answer??????...

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
" Ooo ...tidak tidak begitu nak....
Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah
yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani"

Hikmah :
Everybody in the world is an important person.
Open your eyes. ...your heart....your mind....your point of view..
because we cant make a judgement before read "the book "completely.

The wise person says...

The more important thing is not about "Who we are"

But.. "What we have been doing"

Minggu, Desember 27, 2009

4 Skenario

Skenario 1

Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.

Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong
tersebut.



Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk
menggoyang-goyangkan kaki.

Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada
kita.



"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"

kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.



Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.





Skenario 2

Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.

Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.



Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya
kepada kita.

Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari
handphone kita hilang.



Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita
sambil berkata,

"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."



Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.



Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima
kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung
memberikan handphone itu kepada kita).

Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.





Skenario 3

Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita
menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun
dari kereta.



Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada
orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya
kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya
kepada kita) menjawab telepon kita.



"Halo, selamat siang, Pak.

Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba bicara
kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone
itu kembali kepada kita.



Orang yang menemukan handphone kita berkata,

"Oh, ini handphone bapak ya.

Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.

Biar bapak ambil di sana nanti ya."



Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun
berikut dan menemui "orang baik" tersebut.

Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.

Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?



Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya
akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan?

Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang
yang menemukan handphone kita tersebut.





Skenario 4

Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari
kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba
menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.

Sampai akhirnya kita tiba di rumah.



Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :

"Bapak / Ibu yang budiman.

Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.

Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan
handphone itu kepada saya.

Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "



SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.

Kita sudah putus asa.

Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam
handphone kita.



Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.

Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita
menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone
tersebut.



Bagaimana kira-kira perasaan kita?

Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan
oleh orang itu.

Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.



Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan
mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih
berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).





Moral

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada
orang yang menemukannya.



Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.

Kita berikan dia ucapan terima kasih.



Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita
turun dari kereta.

Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.



Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari
kereta.

Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.



Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu
baru mengembalikannya kepada kita.

Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.



Ada sebuah hal yang aneh di sini.

Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling
baik?

Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,
bukan?



Dia adalah orang pada skenario pertama.

Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara
empat orang di atas.



Manakah orang yang paling tidak baik?

Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu
beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama
itu.

Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.



Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi
orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita
berikan lebih sedikit.



OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap
skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar
handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.



Pada skenario kedua, kita juga belum merasakan kehilangan karena saat itu
kita belum sadar, tetapi kita membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan
kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.



Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama
kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita
kembali.



Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.

Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang
menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone
yang kita miliki.



Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,
kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.



Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman
kita.

Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.

Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang
tersebut.



Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?

Sebaiknya tidak.



Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih
ada.

Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap
dari diri kita.



Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.

Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.

Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

Surat dari wanita cantik untuk pria kaya

Surat dari cewek cantik yang ingin mendapatkan pria kaya yang dimuat di
suatu majalah. Suratnya ditanggapi oleh seorang pria kaya dengan serius.
Bagus kata-katanya dan jangan lupa lihat nama pria yang membalas
suratnya.
Seorang gadis muda dan cantik, mengirimkan surat ke sebuah majalah
terkenal, dengan judul:
"Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?"

Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. tahun
ini saya berumur 25 tahun.
saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. saya ingin
menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. anda
mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya
dianggap sebagai kelas menengah di New York . persyaratan saya tidak
tinggi. apakah ada di forum ini mempunyai penghasilan $500ribu/tahun?
apa kalian semua sudah menikah? yang saya ingin tanyakan: apa yang harus
saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? yang terkaya pernah
berkencan dengan saya hanya $250rb/tahun. bila seseorang ingin pindah ke
area pemukiman elit di City Garden New York , penghasilan $ 250rb/tahun
tidaklah cukup.
dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan:
dimana para lajang2 kaya hang out?
kisaran umur berapa yang harus saya cari?
kenapa kebanyakan istri dari orang2 kaya hanya berpenampilan standar?
saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan
tidak menarik, tapi mereka bisa menikahi pria kaya?
bagaimana, anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa
yang hanya bisa menjadi pacar?

ttd.
Si Cantik
------------ --------- --

Inilah balasan dari seorang pria yang bekerja di Finansial Wall Street :

saya telah membaca surat mu dengan semangat. saya rasa banyak gadis2 di
luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. ijinkan saya untuk
menganalisa situasi mu sebagai seorang profesional.
pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu, jadi saya
harap semuanya tidak berpikir saya main2 di sini. dari sisi seorang
bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu. jawabannya mudah
saja, saya coba jelaskan, coba tempatkan "kecantikan" dan "uang"
bersisian, dimana anda mencoba menukar kecantikan dengan uang: pihak A
menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yg masuk
akal. tapi ada masalah disini, kecantikan anda akan menghilang, tapi
uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. faktanya,
pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda
tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut
pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan anda adalah
aset yang akan menyusut. bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan
eksponensial.
jika hanya (kecantikan) itu aset anda, nilai anda akan sangat
mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. dari aturan yg kita gunakan di Wall
Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan anda juga
merupakan posisi tukar. jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan
adalah ide buruk untuk menyimpan dalam jangka lama, seperti pernikahan
yang anda inginkan. mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat
keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan di
jual atau "disewakan." siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb,
bukan orang bodoh, kami hanya berkencan dengan anda, tapi tidak akan
menikahi anda.
Saya akan menyarankan agar anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi
orang kaya. lebih baik anda menjadikan diri anda orang kaya dengan
pendapatan $500rb/tahun. ini kesempatan lebih bagus daripada mencari
orang kaya bodoh. mudah2an balasan ini dapat membantu. jika anda
tertarik untuk servis "sewa pinjam," hubungi saya.

ttd,
J.P. Morgan _,_._,

Jumat, Desember 25, 2009

Oktober....

Judul folder buat blog bulan Oktober aku beri nama Apologize blog at Oktober. Padahal waktu aku mau buat judul blog bulan Oktober, aku masih blank dan tidak punya ide sama sekali, benar-benar cuman iseng doang kasih nama itu. Tapi setelah menjalani hari demi hari di bulan Oktober aku baru mengerti bahwa emang bulan Oktober itu bulan untuk maaf. Baik memaafkan maupun dimaafkan.
Aku kadang merasa seperti punya Six sense dimana aku bisa memperkirakan apa yang terjadi di masa depan. Ini memang sudah terjadi beberapa kali cuman biasanya aku baru menyadari kekuatan aku itu setelah kejadiaannya benar menjadi kenyataan. Huff….
Lupakan lah kelebihan aku itu untuk sementara, aku ingin membahas dulu kenapa aku bilang bulan Oktober itu bulan untuk maaf. Aku memang belajar memaafkan diri aku yang telah berbuat banyak kesalahan. Baik terhadap orang tuaku, saudara-saudara, teman-teman, mantan pacar dan pacarku. Aku merasa nasib sial yang menimpaku beberapa bulan beruntun ini pasti hasil karma dari sikap aku yang egois, arogan dan kesombonganku selama ini.
1. Aku harus kehilanggan Papa dan belum sempat mengucapkan maaf setelah sekian lama perang dingin di antara kami, yang akhirnya harus aku nyatakan memang hanya perang dingin yang tidak beralasan. Bodoh bukan, membenci orang tua yang sakit dengan tuduhan ‘kenapa dia harus sakit di saat aku butuh dia menafkahi aku?’ Setiap hari harus menatapnya dengan penuh kebencian dan terus bertanya kepada Tuhan, ‘kenapa aku harus dilahirkan di keluarga yang serba sulit dan orang tua sakit-sakitan seperti dia?’ Kejam dan durhaka. Sesaat setelah Papa meninggal baru aku sadar tidak ada gunanya membencinya dan terus mengajaknya perang di sisa hidupnya yang juga dia sendiri tidak menginginkannya akan terjadi seperti begini. Sekarang aku hanya bisa membaca doa untuknya setiap hari sembari berharap Tuhan mengirimkan permohonan maaf aku untuknya di sana.
2. Aku mulai kehilangan arah dan tidak sopan terhadap ibu. Aku terus melihatnya sebagai ibu yang lemah dan sama sekali tidak open minded. Dia tidak secerdik ibu-ibu teman aku yang bisa SMS, bermain Facebook, atau teknologi lainnya. Aku mencapnya sebagai orang paling kuno sedunia. Lagi-lagi aku salah. Minggu lalu ada masalah besar menimpaku dan mengakibatkan aku down ke jurang terdalam… and see who accompany me? No one other beside my Mum. Dia sengaja jauh-jauh dari Medan naik bus untuk menemani aku di saat aku down. Setiap hari selama seminggu dia terus memberiku support dan menenangkan diriku. Awalnya aku sudah tidak memiliki asa untuk hidup namun akhirnya aku berpikir at least aku masih harus hidup demi dia. Mama bilang aku adalah belahan hatinya, kehilanggan aku sama saja membunuhnya secara sadis. Aku mengerti posisi aku yang terlalu special buat dia, dan aku pun berjanji akan built new life, new hope and new dream demi dia. aku juga berjanji tidak akan menyia-yiakan dia lagi, seperti Papa. ‘Tidak ada yang bisa mencintai kita dengan tulus dan tanpa pamrih selain orang tua kita’. Ingat lah kata-kataku ini, teman.
3. Aku harus memaafkan Danie tetapi juga sekaligus berterima kasih kepadanya. Setidaknya dia telah member aku tiket untuk menyebrangi hidupku yang terasa begitu membosankan menjadi sedikit menenggangkan. Walaupun cuman sesaat manis di awal dan kemudiaan sekarang memberikan noda teramat hitam di hatiku. Aku tetap merasa ini lah karma buruk yang aku tuai setelah selama ini terlalu remeh dengan namanya cinta. aku merasa hebat tidak bisa jatuh cinta lagi dan inginmenguji apakah cinta bisa sehebat itu membuat aku yang telah mati untuk bisa kembali mencintai? Tapi lagi-lagi kesombonganku lah yang menghancurkan aku. justru cinta itu tumbuh lebih cepat daripada yang aku kira. Siapa yang sangka cinta itu menyebar lebih cepat daripada penyakit kanker yang diam-diam mengrogoti seluruh tubuhku sehingga akhirnya aku mati tidak berdaya? Aku memang telah buta karena cinta, aku tidak perduli lagi kata-kata orang tua, saudara dan teman-teman yang selalu memperingatkan agar aku jangan terlalu mudah percaya dengan orang yang baru aku kenal. Aku sudah pernah menuliskan bahwa dia tiba-tiba hadir di hidupku yang hitam dan putih, membuatnya sungguh berwarna, aku benar-benar jatuh cinta kepadanya. Cintaku benar-benar tulus kepadanya. Ini pertama kalinya aku belajar mencintai seseorang dengan utuh, setia, dan dewasa. Namun, apa yang aku dapatkan? KEBOHONGAN! Adilkah ini?
Dia datang dengan seribu cerita kehidupan dia yang teramat membiusku untuk percaya seutuhnya bahwa dia memang hadir di kehidupanku untuk menata hidupku lebih berwarna. Tapi semua itu hanya keping-kepingan yang tersebar. Aku seperti sedang menyusun puzzle dan mencoba menarik hubungan cerita yang satu dengan yang lain karena dia memang tidak pernah menceritakan secara utuh. Itu yang membuatku curiga tapi lagi-lagi aku dibutakan oleh cinta.
Maaf, aku terlalu mendewakan dirinya. Sampai saat ini aku sendiri belum yakin bahwa puzzle itu telah tersusun sempurna atau belum. Gambar masih buram dan terlihat abu-abu. Aku sama sekali tidak bisa menebak siapa diri dia sebenarnya dan untuk apa dia tiba-tiba hadir di kehidupanku. Mengembirakan aku tapi seketika itu pula memporak-porandakan hatiku.

Pekanbaru, 22 Oktober 2009

What's Happend in Nop?

Pernah tidak merasa, hidup tapi seolah mati? Aku sedang merasakannya. Emosi kembali tidak menentu. Up-Down-Up-Down terus menerus. Aku kembali ke cirtumtance dimana aku kembali merasakan hidup di frame yang putih-hitam. Semua seolah sama saja. Kosong. Tidak berwarna dan apa lagi itu namanya jika bukan seperti mati.
Kegagalan ini memang bukan yang pertama tapi sakitnya luar biasa. Mungkin ini tingkat ke-complicatenya lebih berat dari kejadian kegagalan yang pernah aku rasakan dulu. Setiap satu fase kehidupan aku selalu mengahadapi satu step kegagalan. Semakin aku gagal membentuk aku jadi semakin kuat. Tapi dengan demikian aku juga akan balik ke circumtance di mana hidup hanya hitam dan putih.
Aku kembali menjadi orang yang galak, dingin, kaku, tertutup. Aku merasa tidak ada cinta di dunia ini selain cinta orang tua kepada anaknya. Seolah-olah dunia telah ambruk dan menimpa kepalaku sehingga semua yang terlihat hanya pemandangan yang kunang-kunang. Tidak jelas mana yang baik-buruk, dll.
Tuhan itu baik, itu lah yang selalu aku katakan pada diriku agar aku kuat menghadapi semuanya ini. Aku sebenarnya saat ini mengalami kekelaman yang benar-benar tidak dapat digambarkan. Tiba-tiba semua faith yang aku punya dissappear bersama dengan semua cinta yang juga ambruk. Memang terlalu rapuh hubungan ini sehingga sebenarnya aku telah mengantarkan jiwaku untuk masuk ke jurang ke kekelaman itu. Kepercayaan diri dan kepercayaan kepada orang lain yang coba aku bangun kembali setelah kegagalan yang lalu, kini kembali ambruk. Rata sama dengan tanah.
Cobaan apa lagi yang Tuhan berikan kepadaku? Sampai kapan aku jatuh cinta lalu dipermainkan seperti ini? Bunuh saja diriku daripada kamu menempatkan aku di frame putih-hitam dengan semua perbuatan kamu ini.

Pekan,18th of Nop’09.

News in Sept

Akhirnya beberapa hari lagi aku akan mengakhiri bulan September. Hehmm.. bulan ini ada beberapa cerita yang pengen aku update ke kalian.
1. Tanggal 05 September is my Yudicium day. Hari di mana aku mempertanggungjawabkan semua ilmu yang aku terima selama 4 tahun kuliah. Setelah sidang saat itu aku baru resmi menyandang gelar Sarjana Ekonomi dan tercatat sebagai alumnus Universitas Dharmawangsa. Sekarang di belakang nama aku sudah dilekati embel-embel gelar SE. hahaha… sombong. Papa pasti sangat bangga kalau dia masih hidup. Dia boleh bangga karna akhirnya anak terakhirnya dan merupakan satu-satunya anaknya yang memperoleh gelar Sarjana. Setidaknya itu lah usahaku untuk memperbaiki image keluargaku. Aku ingin membanggakan mereka karna aku memang patut dibanggakan. Dari sekian cerita buruk aku ingin mencatat suatu cerita baik di sana. Dan tanggal 5 ini menjawab semuanya. Ini salah satu usahaku agar Papa bisa tenang di sana, tapi aku janji bukan menjadi usaha terakhir aku untuk terus membuat Papa hidup tenang.
Sebelumnya aku sudah pernah bilang sama Papa bahwa aku akan menjaga diriku, hidup sebaik-baiknya, cukup makan dan pakaian, tidur di tempat yang layak dan yang paling penting aku harus sukses. Aku rasa tidak terlalu muluk-muluk janji seperti itu kepadanya. Aku tau Papa tidak menuntut banyak dariku dan anak-anaknya yang lain. Dia selalu mendidik dengan sangat sederhana menurutku. Papa bukan tipe yang suka menuntut atau mematok cita-cita yang tinggi sama seperti Mama. Mereka adalah orang tua yang mendidik dengan segala kesederhanaan mereka, membiarkan anak-anaknya tumbuh dan mencari sendiri apa yang menjadi keinginan anak-anaknya sampai akhirnya kadang kebebasan yang diberikan itu tanpa control yang jelas. Anak-anaknya sering kehilangan jati diri karna tidak pernah mendapat bimbingan di mana seharusnya dia mencari keinginan yang baik.
Baik atau buruknya mereka, tetap mereka adalah orangtuaku. Aku bahkan berdoa kepada Tuhan mudah-mudahan Dia memberikan aku kesempatan sekali lagi untuk menajdi anak dari kedua orangtuaku yang sekarang, agar apa yang belum sempat aku lakukan untuk membalas kasih sayang mereka dapat aku balas di kemudian hari.
2. Tanggal 17th until 22th Sept is my long day for holiday.
Aku benar-benar menepati janjiku untuk pulang 2x ke Medan. Kali ini tidak untuk menikmati holiday seperti yang telah di plan sebelumnya. Tapi untuk sembahyang 49 hari Papa. Menemui beberapa teman dan melepas rindu dengan Danie. Cuman, aku tidak merasakan kebahagiaan sebagaimana biasanya seorang kekasih yang melepas rindu.
Semua perasaan cinta itu disappear dan sekarang hanya menyisakan puing-puing rasa tidak percaya aku kepadanya. Aku sudah menghapus rasa cinta itu dan kembali menutup hatiku untuk suatu kesempatan dan mahluk yang namanya laki-laki. Aku hidup dan bernafas tapi sama sekali tidak ber-asa dan cinta. Hidup di kertas dan frame yang hitam-putih. Tenyata dia juga tidak berhasil mendapatkan cintaku. Tubuh dan fisik boleh saja dimilikinya tapi sama saja jika hatiku kosong. Begitu banyak pertimbangan kenapa aku tidak bisa menyerahkan cintaku kapadanya.


Pekanbaru, 26th of Sept 2009

This My Character

Stubborn and hard-hearted. Ambitious and serious. Loves to teach and be taught. Always looking at people's flaws and weaknesses. Likes to criticize. Hardworking and productive. Smart, neat and organized. Sensitive and has deep thoughts. Knows how to make others happy. Quiet unless excited or tensed. Rather reserved. Highly attentive. Resistant to illnesses but prone to colds. Romantic but has difficulties expressing love. Loves children. Loyal. Has great social abilities yet easily jealous. Very Stubborn and money cautious.

Must Read

Saya pernah membaca mengenai artikel yang menurut saya benar-benar perlu kita pertimbangkan
dalam memilih pasangan hidup kita. Artikel ini menggugah pandangan saya dalam memilih
dan memutuskan pasangan hidup. Saya beruntung membaca artikel ini, dan saya mau berbagi
dengan Saudara semua mengenai artikel ini. Semoga memberikan berkat juga untuk Saudara semua.

Cerita ini dibuat oleh seorang pria :
Adik wanita saya jatuh cinta pada seorang pria. Sayangnya pria ini mencintai wanita lain,
dan tidak berminat pada adik wanita saya, padahal adik saya cukup cantik, pandai dan baik.
Adik saya berusaha menarik pria (A) tersebut dengan memberi perhatian, terkadang memasak untuk dia,
dan lainnya. Tapi pria ini tetap tidak bergeming. Pada saat yang bersamaan, ada pria mencintainya.
Adik saya tidak tertarik dengan pria ini (B). B tidak peduli, dia tetap memberikan perhatian,
mau mendengarkan, memberikan hadiah-hadiah seperti bunga, coklat, dll. Sebetulnya ada
wanita lain yang mengejar pria B, tapi sayangnya si pria B tidak bergeming. Matanya hanya
melihat adik saya. Karena itulah, akhirnya adik saya memutuskan untuk menikah dengan pria B.
Setelah pernikahan, mereka dikarunia beberapa anak, dan adik saya makin lama makin bahagia.
Suaminya selalu menempatkan dia pada urutan nomor satu, memberikan hadiah-hadiah dan kejuta-kejutan manis,
memasak untuk dia, selalu ada sebagai tempat curahan, memberikan kebutuhan adik saya lahir dan batin.
Tentunya sebagai wanita, adik saya menjadi jatuh cinta dan semakin cinta dengan pria tersebut.

Cerita kedua adalah teman wanita saya. Dia mencintai seorang pria (C). Pria C ini sangat ganteng.
Banyak menarik perhatian wanita, termasuk teman wanita saya. Dia mengejar pria ini tanpa mengenal lelah, memberikan perhatian, berkunjung ke rumah pria tersebut, bergaul dengan teman-temannya.
Tapi pria C tidak mencintai teman wanita saya, dia mencintai wanita lain.
Karena satu dan lain hal, akhirnya teman wanita saya berhasil menikah dengan pria C, walaupun pria ini tidak mencintai dia.
Dia memiliki pria ini sekarang. Setelah pernikahan, wanita ini bertambah kurus,
mukanya tidak berseri, dan selalu terlihat tertekan. Dalam pernikahannya, pria C tidak pernah memberikan perhatian,
terkadang pulang malam, dan mempunyai wanita lain dalam pernikahan.
Kehidupan pernikahannya tidak bahagia. Dia mencoba dengan menambahkan anak, tetap pria C ini tidak peduli setelah mereka mempunyai lebih banyak anak.
Hati dan pikiran pria ini selalu pada wanita lain, wanita yang dicintainya.

Kesimpulan yang saya dapat dari cerita ini adalah
Pria adalah mahkluk yang berinisiatif dalam percintaan, pria suka mengejar, dan mendapat.
Sedangkan wanita adalah mahkluk yang bisa belajar untuk jatuh cinta atau bisa jatuh cinta kemudian apabila diperlakukan dengan baik dan penuh cinta.
Jadi dalam pernikahan idealnya memang kedua pihak saling mencintai. Tapi jika tidak,
alangkah baiknya jika pria yang mencintai terlebih dahulu, karena cinta seorang pria tidak bisa dibangun.
Dan jika pria mencintai seorang wanita, percayalah memang dia akan menempatkan wanita tersebut seperti ratunya,
berusaha memberikan yang terbaik dan selalu berusaha membahagiakan wanita tersebut.

Sebagai wanita, ingatlah untuk memilih pria yang mencintai kita. Tentunya setidak menariknya seorang wanita, pasti setidaknya da seorang pria pernah menyatakan suka pada wanita tersebut.